Materi Agama Kelas XI Semester I
MATERI KELAS XI
SEMESTER I
GEREJA
Bagian
Pertama
ARTI DAN MAKNA GEREJA
I. Gereja sebagai umat Allah
A.
Arti dan
makna Gereja “Umat Allah”
1.
Umat
Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat
Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
2.
Umat
Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah dan untuk misi tertentu, yaitu
menyelamatkan dunia.
3.
Hubungan antara Allah dan umatNya
dimeraikan oleh suatu perjanjian, umat Allah harus menaati perintah-perintah
Allah dan Allah akan selalu menepati janji-janjiNya.
4.
Umat
Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju tanah
terjanji.
B. Dasar dan konsekwensi Gereja yang mengumat
1.
Hidup mengumat pada dasarnya
merupakan hakikat dari gereja itu sendiri, yaitu persaudaraan cinta kasih
seperti yang dicerminkan oleh umat purba. (lih Kis 2 : 41 – 47)
2.
Dalam hidup mengumat, semua orang
merasa manghayati martabat yang sama akan tanggungjawab secara aktif dalam
fungsinya masing-masing untuk membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada
dunia.
C. Konsekwensi dari Gereja yang mengumat
1.
Konsekwensi bagi pemimpin Gereja
(hierarki)
a.
Menyadari fungsi pimpinan sebagai fungsi pelayanan. Pimpinan
bukan di atas umat, tetapi di tengah umat.
b.
Harus peka untuk melihat dan mendengar karisma dan karunia-karunia yang
bertumbuh di kalangan umat.
2.
Konsekwensi bagi setiap anggota
a.
Menyadari dan menghayati persatuannya dengan umat lain / orang tidak dapat
menghayati imannya secara individu saja.
b.
Aktif
dalam kehidupan mengumat, menggunakan segala karisma,
karunia dan fungsi yang dipercayakan kepadanya untuk kepentingan dan misi
Gereja di tengah masyarakat.
3.
Konsekwensi bagi hubungan awam dan
hierarki
a.
Kaum
awam bukan lagi sebagai
pelengkap penyerta, melainkan partner
hierarki
b.
Awam
dan hierarki mempunyai martabat yang sama,
hanya berbeda dalam hal fungsi
II. Gereja sebagai Persekutuan Yang terbuka
A. Model – model Gereja
1.
Gereja
Institusional Hierarki Piramidal
Model
ini lebih menonjolkan dalam hal sebagai berikut:
a.
Organisasi yang berstruktur piramidal tertata rapi
b.
Kepemimpinannya bersifat tertahbis
c.
Gereja
merasa sebagai satu-satunya penjamin kebenaran dan keselamatan (extra
Eclesiam nulla salus)
2.
Gereja
sebagai persekutuan umat
Model
ini lebih menonjolkan dalam hal sebagai berikut:
a.
Hidup
persaudaraan karena iman dan harapan yang sama. Persaudaraan ini adalah persaudaraan
kasih
b.
Keikutsertaan
umat dalam hidup menggereja
c.
Hukum dan peraturan memang perlu,
tetapi dibutuhkan pula peranan hati nurani dan tanggungjawab
pribadi.
d.
Sikap
miskin, sederhana dan terbuka. rela berdialog
dengan pihak mana saja.
B. Keanggotaan dalam Gereja sebagai persekutuan umat
1.
Golongan
Hierarki
Adalah
orang-orang yang ditahbiskan untuk tugas penggembalaan. Mereka menjadi pemimpin
dan pemersatu umat.
Tugas-tugas
hierarki
a.
Menjalankan tugas kepemimpinan
dalam komunikasi iman. Hierarki mempersatukan umat dalam iman, tidak hanya
dengan petunjuk, nasihat dan teladan, tetapi juga dengan kewibawaan dan
kekuasaan kudus.
b.
Menjalankan tugas-tugas gerejani,
seperti merayakan sakramen, mewartakan sabda dsb.
2.
Biarawan
– biarawati
Adalah anggota umat yang dengan mengucapkan kaul
kemiskinan, ketaatan dan keperawanan ingin bersatu dengan Kristus.
3.
Kaum
awam
Adalah
semua orang beriman Kristiani yag tidak termasuk dalam golongan tahbisan dan
biarawan-biarawati, mereka adalah orang-orang yang dengan pembaptisan menjadi
anggota Gereja dan dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tugas Kristus
sebagai nabi, imam, dan raja.
C. Cara hidup jemaat perdana
Mereka
sehati sejiwa dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya
adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Dan dengan kuasa yang besar mereka memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan
Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia dan mereka bertekun dalam doa.
Bagian
kedua
HIERARKHI DAN AWAM
I. Hierarki dalam Gereja Katolik
A. Strukrut Kepemimpinan (Hierarki dalam Gereja)
1.
Dewan
para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya pada akhir masa Gereja perdana,
sudah diterima bahwa para uskup adalah pengganti para rasul. tetapi tidak
berarti bahwa hanya ada dua belas uskup. Tugas dewan para uskup adalah
menggantikan dewan para rasul, yang menjadi pimpinan Gereja adalah dewan para
Uskup. Sebagai ketua dewan rasul adalah
Petrus.
2.
Paus
Adapun
dewan para uskup adalah dia yang bersatu dengan imam Agung di Roma pengganti
Petrus. Sebagai tugas imam agung di Roma adalah sebagai wakil Kristus dan
gembala Gereja semesta, mempunyai kuasa penuh, tertinggi dan universal terhadap
Gereja.
3.
Uskup
Tugas pokok uskup adalah mempersatukan dan
mempertemukan umat. Tugas tersebut dibagi dalam tiga tugas, yaitu : pewartaan,
perayaan dan pelayanan.
4.
Pembantu uskup : Imam dan diakon
Para
imam adalah wakil uskup. Tugas konkrit imam sama seperti uskup, untuk
mewartakan Injil dan menggembalakan umat beriman.
Para
Diakon : adalah pembantu khusus uskup di bidang materi. Mereka yang
ditumpangi tangan bukan untuk imamat, melainkan untuk pelayanan
Kardinal
adalah penasihat utama Paus, membantu paus terutama dalam reksa
harian seluruh Gereja.
B. Fungsi Hierarki
1.
Menjalankan tugas gerejani, yakni
tugas-tugas yang secara langsung dan eksplisit menyangkut kehidupan beriman
Gereja, seperti melayani sakramen, mengajar agama dsb
2.
Menjalankan tugas kepemimpinan
dalam komunikasi iman, memberi petunjuk, nasihat dan teladan.
C. Corak Kepemimpinan dalam Gereja
1.
Kepemimpinan dalam gereja
merupakan suatu panggilan khusus
2.
Kepemimpinan dalam gereja bersifat
mengabdi dan melayani dalam arti semurni-murninya.
3.
Kepemimpinan hierarki berasal dari
Tuhan, maka tidak dapat dihapus oleh manusia.
II. Hubungan awam dan Hierarki sebagai Partner Kerja
A. Awam dan Peranan Awam
1.
Arti dan pengertian awam
a.
Definisi teologis :
Awam adalah warga gereja yang tidak ditahbiskan. Jadi awam meliputi biarawan,
biarawati seperti suster, bruder.
b.
Definisi tipologis :
Awam adalah warga Gereja yang tidak ditahbiskan dan juga bukan biarawan-
biarawati.
2.
Peranan awam
a.
Kerasulan
dalam tata Dunia
Gereja
tidak hadir di dunia untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dunia. Gereja hadir
untuk membangun Kerajaan Allah di dunia.
b.
Kerasulan
dalam Gereja
Adalah
kerasulan membangun jemaat.
Bagian
ke tiga
SIFAT – SIFAT GEREJA
I. Gereja yang satu dan kudus
A. Gereja yang satu
1. Alasan Gereja bersifat satu adalah :
1. Kesatuan
Gereja pertama-tama adalah kesatuan iman
2. Gereja
dimengerti sebagai Bhineka tunggal ika, baik di dalam ataupun diluar gereja
3. Adanya
kesatuan iman serta persekutuan yang harus tetap diwujudkan
2. Usaha dalam menjaga kesatuan
Gereja
a.
Dalam
Gereja:aktif dalam kehidupan bergereja,setia dan taat pada persekutuan
umat
b.
Antar
Gereja: jujur terbuka,melakukan kegiatan sosial baik pribadi maupun
bersama
B. Gereja yang Kudus
1. Arti kudus:“yang
dikuduskan bagi Tuhan Sikap dasar dari Gereja yang bersifat Teologis
2. Gereja disebut kudus karena:
a.
Sumber Gereja. Didirikan oleh
Kristus dan menerima kekudusan lewat doaNya (Yoh 17:11)
b.
Tujuan dan arah Gereja. Kemuliaan
Allah dan penyelamatan umat manusia
c.
Jiwa Gereja.Gereja dijiwai oleh
Roh Kudus
d.
Unsur-unsur ilahi yang otentik
dalam Gereja,misal ajaran dan sakramen
e.
Anggota Gereja.Ditandai oleh
pembaptisan dipersatukan melalui iman,harapan dan cinta yang kudus
3.
Usaha menjaga kekudusan Gereja
a. Memberi
kesaksian sebagai putra Allah
b. Merenungkan
dan mendalami KS
c.
Memperkenalkan anggota Gereja yang
hidup secara heroik untuk mencapai kekudusan
II. Gereja yang katolik dan Apostolik
A. Gereja yang Katolik
1.
Arti katolik adalah
umum,universal.
2.
Katolik kuantitatif adalah gereja
dapat hidup di tengah segala bangsa dan memperoleh warganya dari semua bangsa
3.
Katolik kualitatif adalah gereja
dapat mewartakan ajarannya kepada segala bangsa dan segala “kekayaan bangsa itu
dapat diterima”.
4.
Jadi kekatolikan gereja tampak
pada rahmat dan keselamatan yang ditawarkan gereja serta iman dan ajaran gereja
yang bersifat umum.
B. Gereja yang Apostolik
1.
Arti apostolik adalah bersifat
kerasulan, jadi gereja apostolik adalah gereja yang berasal dari para rasul dan
tetap berpegang teguh pada kesaksian iman para rasul.
2.
Rantai penghubung antara gereja
para rasul dan gereja sekarang adalah:
*legitimasi fungsi dan kuasa hierarki
*Ajaran
gereja
*Ibadat
dan struktur gereja.
Copas : http://vpnpandu4.blogspot.com/2013/02/materi-agama-kelas-xi-semester-i.html
No comments:
Post a Comment