Dewasa ini tidak hanya karakter seseorang yang dapat
dikatakan sulit untuk diramalkan, tetapi karakter iklim pun deimikian. Iklim
yang mengalami perubahan akan bermuara pada lama musim yang berubah-ubah.
Indonesia yang notabene memiliki iklim tropis dengan perubahan musim yang dapat
dikatakan sedang labil ini pun menjadi perhatian utama bagi setiap lapisan
terutama bagi kalangan yang bergerak di bidang pertanian ataupun yang terkait
dengan penggunaan lahan lainnya. Perubahan karakter iklim juga bahkan dapat
menyebabkan kekeringan.
Kekeringan menjadi suatu bencana yang secara perlahan
menggerogoti kesejahteraan tanpa disadari. Layaknya bencana yang tidak dapat
dicegah secara sempurna yang bisa dilakukan hanyalah melalui penanggulangan dan
menambah jangka waktu hal tersebut berulang. Maka penting bagi kita untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu kekeringan dan berbagai hal yang
berkaitan dengannya.
Kondisi Tanah yang Sering Dilanda Kekeringan
Kondisi Tanah yang Sering Dilanda Kekeringan
1. Pengertian dan Klasifikasi Kekeringan
Kekeringan adalah salah satu bencana yang terjadi secara
alamiah maupun karena manusia. Kekeringan yang terjadi secara alamiah dibedakan
menjadi empat, yaitu kekeringan meteorologis, kekeringan hidrologis, kekeringan
agronomis, dan kekeringan sosial ekonomi.
Kekeringan
meteorologis merupakan kekeringan yang disebabkan karena tingkat curah hujan
pada suatu daerah di bawah normal.
Kekeringan
hidrologis terjadi ketika pasokan air tanah dan air permukaan berkurang.
Kekeringan
agronomis berkaitan dengan berkurangnya kandungan air di dalam tanah, sehingga
pertumbuhan tanaman dapat terganggu.
Kekeringan sosial
ekonomi merupakan merupakan muara dari semua kekeringan yang telah terjadi
sebelumnya karena adanya bencana ini menyebabkan adanya krisis sosial dan
ekonomi.
Bencana sendiri merupakan pengertian yang antroposentris.
Artinya suatu peristiwa tidak akan dikatakan menjadi sebuah bencana apabila
tidak merugikan manusia.
Bencana menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 adalah
sebuah peristiwa atau rangkaian peristwa yang mengancam dan menggangu kehidupan
masyarakat, bisa disebabkan oleh faktor alam ataupun non alam, sehingga
menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta, dan dampak
psikologis.
Pengertian kekeringan merupakan suatu peristiwa yang terjadi
pada musim kemarau, apalagi ketika musim kemarau panjang melanda. Definisi
kekeringan secara umum adalah kondisi di mana suatu wilayah, lahan, maupun
masyarakat mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya.
Menurut Parwata et al. (2014) kekeringan merupakan hubungan
antara ketersediaan air di bawah rata-rata minimal kebutuhan air untuk hidup,
lingkungan, maupun ekonomi.
2. Penyebab
Kekeringan dapat disebabkan karena suatu wilayah tidak
mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu yang cukup lama atau curah hujan
di bawah normal, sehingga kandungan air di dalam tanah berkurang atau bahkan
tidak ada.
Konsumsi air yang berlebihan pun dapat menjadi penyebab
kekeringan, hal tersebut disebabkan konsumsi air berlebih tidak diimbangi
dengan sumber air yang berlebih pula. Konsumsi air berbanding terbalik dengan
sumber air, artinya bencana ini dapat terjadi saat konsumsi air sudah melampaui
batasnya namun sumber air hanya mengeluarkan air dengan jumlah yang sama
(terbatas).
Vegetasi pun dapat menjadi penyebab dari bencana ini,
wilayah yang masih memiliki vegetasi yang lebat pasti memiliki cadangan air
yang lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah yang tidak memiliki vegetasi
atau lahan gundul.
Vegetasi yang gundul artinya air yang meresap ke dalam tanah (infiltrasi) pun pasti
akan berkurang, karena fungsi akar sendiri menyerap dan menyimpan air dari
hujan. Air yang tersimpan di dalam akar tersebut dapat digunakan sebagai cadangan
ketika musim kemarau telah tiba.
Hal ini berarti, ketika musim kemarau datang daerah yang
memiliki sedikit pohon akan memiliki cadangan air yang sedikit pula karena
pohon-pohon tersebut sudah tergantikan oleh bangunan-bangunan khususnya di
daerah perkotaan.
Kekeringan juga dapat terjadi karena masyarakat suatu daerah
belum bisa mengelola sumber daya air yang ada secara baik, ataupun prasarana
sumber daya air yang kurang. Kekurangan sumber air pun dapat menjadi penyebab
bencana ini.
Ketika sumber air (mata air, sungai, dan lainnya) mengering
maka tidak dapat memenuhi kebutuhan air manusia. Begitu pula ketika sumber air
tersebut dimanfaatkan terlalu berlebihan hingga airnya habis maka pemanfaatan
sumber daya air tidak dapat berkelanjutan.
Keadaan akan semakin parah ketika sumber air yang ada di
suatu wilayah jumlahnya sedikit dan jaraknya yang jauh. Sumber air yang
jaraknya jauh tersebut akan semakin menyulitkan masyarakat ketika kekeringan
melanda, apalagi ketika sumber air tersebut merupakan sumber air yang dapat
terjangkau oleh masyarakat. Mau tidak mau masyarakat harus mengambil air di
tempat tersebut.
No comments:
Post a Comment